Catatan Safari Dakwah Mahasiswa Semester III KPI STAIL
Oleh: Ryan al-Fath
Mahasiswa KPI (komunikasi penyiaran Islam) semester III, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL), Surabaya, melakukan ‘Safari Dakwah.’
Objek yang dituju ada dua. Yaitu: Masjid Sunan Ampel dan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Tujuan dari ‘wisata rohani’ ini, tidak lain dan tidak bukan untuk melihat bagiamana syiar Islam yang disebarkan melalui dua masjid tersohor di kota pahlawan.
Mulanya, kami melakukan pengunjungan ke masjid Sunan Ampel. Setiba di sana, seluruh dan seorang dosen pembimbing, langsung menuju Makam Sunan Ampel.
Eit, jangan salah sangka dulu yah. Kami bukan tengah mencari wangsit. He…he…
Saya dan teman-teman langsung mengambil posisi munajat guna mendoakan salah satu dari wali songo tersebut. Selain itu, kunjungan ini juga mampu memberikan banyak pelajaran tetang perjalan dakwah yang disyiarkan oleh sang syaikh, terutama Daerah Surabaya ini.
Bagi kami pribadi, banyak hikmah yang bisa diambil dalam perjalanan dakwah ke Sunan Ampel ini. Karena tentu membayangkan zaman yang sulit pada masa itu. Dan ditambah pengalaman beragama masyarakat yang masih berkutat di “lembah’ paganisme, sudah barang tentu mendapatkan banyak rintangan dan tantangan.
Namun sejarah mencatat. Dakwah beliau berhasil. Nama beliau masih dikenang dan terus dicatat seharah.
Tidak hanya bangunan masjid yang bersejarah itu yang ditinggalkan dan hingga saat ni masih kokoh berdiri. Namun syiar-syiar Islam masih membahana.
Spirit ini pula lah yang seharusnya kita miliki dalam menebarkan risalah Islam di zaman kekiniann ini.
Selain itu di samping masjid ada sebuah bazar yang menjual barang barang yang indentik dengan Islam.
Setelah dirasa cukup ‘menghirup’ spirit juang Sunan Ampel, kami melanjutkan perjalanan menuju Masjid Nasional Al Akbar.
Kalau pada kunjungan yang pertama kami disajikan jejak sejarah dakwah Sunan Ampel, maka objek yang kedua ini kami diperlihatkan akan kemegahan sebuah arsitektur masjid yang ada di Surabaya.
Betapa tidak. Masjid ini dibangun dengan luas kurang lebih 22 hektar. Desain modern. Membanggakannya lagi, masjid ini tidak pernah sepi akan jamaah. Ketika sholat Jum’at tiba maka masjid yang berkapasitas 59.000 selalu padat akan jamaah.
Selain sebagai untuk ibadah, majid ini menjadi rekreasi keimanan masyarakat muslim. Terdapat taman edukasi,dan juga menara yang konon memiliki ketinggian 99 meter. Terinspirasi dari asma’ul husna.
Sepintas saya mengamati, banyak warga yang membawa anggota keluarga. Mulai dari yang kecil hingga dewasa. Mereka datang tidak hanya dari Surabaya. Tapi, juga dari berbagai kota di Indonesia, khususnya Jawa Timur
Semoga ‘Safari Dakwah’ kali ini benar-benar membawa manfaat, dapat menambah wawasan, dan tentu saja melejit semangat untuk lebih serius belajar dan beribadah kepada Allah. Aamiin.