Generasi Muda Dihimbau Menjauhi Perilaku Prank

stail.ac.id – Sebuah himbauwan untuk menjauhi perilaku prank disampaikan oleh ustadz Nur Huda, M.Pd.I, ketika menjadi pemateri Wabinar series, Forum Kajian Islam dan Peradaban STAIL Luqman al-Hakim (KIPAS), Rabo/23/4.

Tanpa menafyikan manfaat yang ada, seperti menciptakan kebahagiaan, keceriaan dan keakraban, kata ustadz Huda, panggilan akrab beliau, mudhorat (bahaya) yang dihasilkan dari aktivitas prank jauh lebih besar.

“Dampak negatif dari prank, bisa menyebabkan kematian,” urai ustadz Huda dalam seminar yang mengangkat tema ‘Prank dan Dampak Sosial; Kajian Pendidikan Masyarakat Dalam Perspektif Pendidikan Islam.’ itu.

Pada tahun 2011, beliau memberi contoh, ada dua orang pemuda dari Ohio Amarika, Seth Snerock dan Derek Greenlee, yang melakukan aksi prank dengan menutup papan stop, sehingga orang yang lewat tidak menyadari larangan itu. Karena ulah mereka, akhirnya dua orangtua  yang  sedang  berkendara  mengalami  luka  berat dan  meninggal.

“Dampak paling minimal yang dimunculkan dari prank,” tambah ustadz Huda, “bisa menyulut kemarahan korban dan memancing terjadinya perkelahian dan permusuhan.”

Selain itu, sambungnya lagi, menurut kaca agama Islam, jelas perilaku ini sangat tercela. Sebab seorang beriman, sangat dilarang untuk berperilaku buruk/bohong antar sesama, meski itu dalam niat bercanda.

“Rasulullah SAW bersab; ‘Jangalah salah seorang diantara kalian mengambil barang saudaranya baik itu dalam rangka bercanda ataupun serius,” terang ustadz Huda mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW.

Melihat besarnya bahaya yang ditimbulkan dari prank ini, ustadz asal Kediri ini menghimbau untuk benar-benar menjauhi perilaku ini, meski telah menjadi trend di masyarakat, khususnya para anak muda. Sebaliknya, hendaklah pro-aktif dalam mengingat pelaku, minimal dengan menulis di kolom komentar, bila itu berupa konten yang diposting di channel youtube atau di berbagai medsos.

“Kita punya kewajiban untuk mengingatkan, ketika mendapati kemungkaran. Termasuk perilaku prank ini,” pungkas peminat kajian sejarah Islam ini.

 

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *