IKA STAIL Selenggarakan Dialog dan Bedah Disertasi
stail.ac.id – Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (IKA STAIL), Surabaya, belum lama ini mengadakan ‘Dialog dan Bedah Disertasi’ dengan salah seorang alumni yang baru saja menyelesaikan studi doktoralnya, ustadz. Dr. Abdul Ghafar Hadi, S.Sos.I M.H.I.
Dalam kesempatan itu, ustadz Abdul Ghofar, lebih banyak sharing kepada para alumni, bagaimana perjalanannya dalam menyelesai studi, terutama dalam penggarapan tugas akhir.
“Nyaris patah semangat, karena dalam ujian tertutup disertasi benar-benar dikuliti oleh penguji. Bahkan puluhan lembar diminta untuk dihilangkan dan diganti,” kisah beliau.
Untungnya, lanjut beliau, dalam kondisi seperti itu, ada seniornya yang menghampiri, dan memberi motivasi, untuk semangat menyelesaikan revisi yang dilakukan oleh tim penguji.
“Jangan patah semangat. Memang begitu tim penguji. Itu sudah menjadi tugas mereka. Mereka dibayar untuk itu; menguliti karya kita,” ujar si senior, yang lebih dulu menyelesaikan program doktornya.
Mendapat dukungan moral itu, mental yang semulanya sempat turun, akhirnya kembali lagi, hingga akhirnya ustadz Abdul Ghofar mampu menyelesaikan studinya.
“Ada istilah yang mengatakan; ‘Disertasi yang bagus adalah yang selesai. Seideal dan sebagus apapun karya, kalau tidak selesai, apalagi tidak pernah diuji, maka tidak bisa dikatakan bagus,” lanjut ustadz asal Bojonegoro itu, yang disambut tawa oleh para hadirin.
Modal Mental
Selain berbagi pengalaman, ustadz Abdul Ghofar juga memberi tips bagaimana bisa sukses dalam menjalani studi doktoral.
Salah satu kunci yang beliau pandang sangat penting dimiliki, adalah kesiapan mental. Apalagi saat menyelesaikan tugas akhir. Mental harus dipupuk, karena pada titik inilah mental itu mendapat ujian yang sangat keras.
“Prinsipnya, jangan patah arang. Terus bersemangat. Lakukan saja apa yang menjadi masukan para penguji/promotor,” terangnya.
Di penghujung penyampaian, ustadz Abdul Ghafar mengajak para peserta untuk terus semangat menuntut ilmu.
“Selagi ada kesempatan, belajarlah! Aktualisasikan manhaj (Hidayatullah) pada segala bidang, terkhusus dalam keluarga,” tutupnya. (Moh. Khumaidi)