Usai menyelesaikan ujian Al-Qur’an pada tanggal 13-14 Rajab (13-14 Januari 2025), seluruh mahasantri Markazul Qur’an wa Lughoh (MQL) Putri melaksanakan kegiatan Rihlah Ta’limiyah. Kegiatan ini diikuti oleh 24 Orang Mahasantri dan didampingi dua Musyrifah serta empat Ustadz/Ustadzah. Kegiatan yang bertema “Rihlah Ta’limiyah Ma’a Al-Qur’an, Naltaqiy Linartaqiy” ini dilaksanakan di Kota Batu dan bertujuan untuk Tarbiyah Ruhiyah dan Tsaqafiyah para mahasantri.
Ketua STAIL, Ustadz Muh. Idris, melepas rombongan mahasiswi tahfidz ini. Dalam sambutan pelepasannya, beliau berdengan pesan untuk senantiasa memperbaiki niat dalam melakukan perjalanan agar rihlah menjadi lebih bermakna serta mampu menambah spirit ruhiyah dan semangat dalam tholabul ilm.
Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Ma’had Hidayatullah Batu (Mahaba) sebagai ajang berbagi pengalaman dan sharing program, baik diniyah, tahfidz, lughoh (bahasa), maupun program organisasi asrama.
Setelah berkunjung ke Mahaba, rombongan rihlah menuju villa tempat mereka menginap. Walau menginap di villa, kultur Pendidikan di asrama tetap dijaga. Misalnya kegiatan shalat tahajjud dilaksanakan secara berjamaah di villa, dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan Khotmil Qur’an dan tausiyah dari Direktur MQL, Ustadz Herman Sutaman Lc., yang juga mendampingi mereka.
Dalam tausiyah Ustadz Herman menyampaikan agar para mahasiswi senantiasa menjaga al Qur’an dimanapun mereka berada. “Setiap tanah yang kita lewati, rumah yang kita tempati akan menjadi saksi di akhirat kelak atas segala perbuatan yang kita lakukan. Maka jadikan setiap tempat yang kita pijak ada jejak kebaikan bersama Al-Qur’an untuk menjadi pemberat amal kebaikan.” Ungkap Ustadz alumnus Universitas Islam Madinah ini.
Agenda pada hari kedua adalah explore wisata edukasi di Jatim Park 2 sebagai sarana refleksi keimanan melalui pendekatan pembelajaran pada alam. Jatim Park 2 memberikan kesempatan bagi mahasantri MQL untuk melihat kebesaran-Nya tercermin dalam makhluk hidup. Perjalanan Rihlah yang menggunakan transportasi umum seperti Bus Suroboyo, kereta api, dan bemo juga memberikan pengalaman baru serta kesan yang mendalam bagi para mahasantri.
Fatimah, mahasantri semester 1, mengungkapkan kebahagiaan dan harapannya usai mengikuti rangkaian kegiatan Rihlah, “Rihlah ini bukan sekadar rekreasi, tetapi memberikan pengalaman baru dalam perjalanan spiritual dan intelektual Dengan kemasan yang sangat menyenangkan. Kebersamaan yang terjalin semakin menguatkan ukhuwah, dan perjalanan ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah kita sebaiknya selalu dilandasi nilai-nilai Qur’ani.”
Ketua panitia, Shofiatun Nisa, menyampaikan bahwa kegiatan Rihlah ini disusun tidak hanya sebagai perjalanan hiburan, tapi juga untuk meningkatkan keeratan ukhuwah dan semangat ruhiyah para mahasantri. Ia pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh elemen yang telah berkontribusi sehingga kegiatan ini bisa terlaksana.