Oleh. Mashud Sasaki*
Jauh sebelum munculnya ujian Covid-19 kita sudah mengenal problematika umat. Dari berbagai materi kajian keagamaan dan dari multiperspektif analisis problematika umat menurut hemat penulis setidaknya terdapat lima problem keummatan yang kita hadapi.
- Pertama, umat manusia saat ini berada dalam posisi lemah keyakinan atau iman.
- Kedua, belum berpedoman pada ajaran agama dengan baik.
- Ketiga, kualitas ibadah/mengabdi kita kepada pemilik alam jagad ini lemah.
- Keempat, tidak tertarik untuk amar ma’ruf nahi mungkar atau berdakwah, dan
- Kelima krisis kepemimpinan, banyak umat manusia saat ini belum memiliki pemimpin ideal sesuai yang mereka harapkan.
Lalu bagaimana solusi kelima problematika umat tersebut. Untuk menjawab kelima problem tersebut sebenarnya mudah secara konsep, namun dalam realita dibutuhkan langkah-langkah strategis dan mujahadah atau usaha secara maksimal.
Solusi pertama, yaitu memperkuat iman atau keyakinan, dengan iman kuat apapun tantangan hidup yang dihadapi seseorang akan bisa dilalui dengan baik.
Solusi kedua, kembali merujuk pada ajaran agama dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk ujian Covid-19, mengurangi untuk merujuk pada sumber lainnya.
Solusi ketiga, hendaknya umat manusia meningkatkan kualitas ibadahnya, bahasa lainnya adalah tekun beribadah. Dengan tekun beribadah, berbagai persoalan yang dihadapi bisa dikomunikasikan dengan sang Khaliq (pencipta) dan mengadu kepadanya.
Solusi keempat yaitu menggerakkan amar ma’ruf nahi mungkar atau berdakwah sesuai kemampuan dan kondisi yang ada.
Solusi kelima, yaitu berusaha mencari teman, sahabat yang baik atau hidup dalam suatu komunitas atau jama’ah agar terbangun tradisi saling menasehati. Bila kita belum memiliki pemimpin sesuai yang kita harapkan, maka setidaknya kita mencari lingkungan bergaul atau berinteraksi dengan orang yang bisa diajak saling menguatkan dalam berbuat kebaikan.
Lalu dimana posisi ujian pandemi Covid-19 dalam kajian problematika umat?
Bila dilihat secara holistik, ujian Covid-19 yang sedang melanda umat manusia saat ini, berhubungan dengan kelima persoalan keumatan tersebut.
Umat manusia sudah lama terjangkiti penyakit lemah iman, penyakit tidak berpedoman pada ajaran agama dalam mencari solusi hidup, penyakit malas dan tidak mau beribadah dengan baik juga sudah lama ditinggal para penganut beragama, penyakit tidak tertarik amar ma’ruf nahi mungkar atau berdakwah juga terus menggerogoti umat beragama, dan penyakit tidak mau hidup dalam komunitas atau hidup berjama’ah tapi cenderung hidup individualis juga sudah menjadi penyakit lama umat beragama.
Puncak dari berbagai penyakit keummatan tersebut Sang Khaliq (Pencipta) akhir nya menguji umat manusia dengan munculnya salah satu penyakit berupa virus corona yang melanda umat manusia saat ini.
*Ketua STAI Luqman al Hakim