Tingkatkan Gairah Dakwah Internasional, SIC STAIL Gelar Seminar Bahasa Inggris
Bahasa Inggris merupakan bahasa dengan penutur terbanyak di dunia. Wajar saja jika bahasa internasional ini menjadi bahasa utama yang digunakan diberbagai sector global. Baik itu perdagangan, akademik, dunia digital dan sebagainya.
Dengan kata lain, penguasaan terhadap Bahasa Inggris menjadi faktor penting untuk terlibat dalam pergaulan internasional. STAIL Internasional Class (SIC), sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa yang fokus pada pengembangan bahasa di lingkungan mahasiswa STAIL, memahami tantangan tersebut.
Dengan semangat itulah, SIC menggelar seminar bahasa pada Sabtu, 3 Desember 2022.
Acara yang diselenggarakan di Aula Rahmat Rahman, Kampus 1 STAI Luqman al Hakim (STAIL) tersebut mendatangkan dua narasumber, yaitu Mr. Ifran Hadi yang merupakan salah satu penggagas Rumah Bahasa Surabaya dan Mr. Ahmad Mubarak, penemu konsep English for Adab.
Dalam sambutannya dalam kegiatan yang diikuti kurang lebih 20 orang tersebut, Ketua SIC, Basitul Yadain menekankan ungensi bahasa sebagai alat komunikasi dalam menyebarkan dakwah.
“Hari-hari ini, Islamophobia ada dimana-mana. Bahkan di Negara muslim sendiri. Jadi, ini adalah persoalan global, dan jika kita ingin berpartisipasi membendung hal tersebut, mari belajar bahasa Inggris, supaya kita bisa menjelaskan kepada dunia tentang kebenaran Islam.” Ujar mahasiswa semester 7 tersebut.
Setali tiga uang, Ahmad Mubarak saat menyampaikan materinya mengungkapkan, Bahasa Inggris bukan hanya soal pendidikan dan pekerjaan.
“Sebagai mahasiswa kampus Islam, ada nilai strategis lain yang juga harus kita lihat, yaitu soal bahasa Inggris sebagai alat dakwah Internasional.” Ujarnya.
Sementara itu, Ustadz Robinsah yang hadir memberi sambutan mewakili STAIL memotivasi para peserta melalui sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan kaum muslim agar belajar bahasa asing agar tak mudah dikelabui.
“Bahkan Rasulullah pernah meminta Zaid bin Haritsah agar belajar Bahasa Ibrani, dan luar biasanya, Zaid mengusai bahasa tersebut hanya dalam waktu 3 bulan. Jadi, belajar bahasa dengan niat untuk agama, itu jelas Sunnah.” Ujar dosen STAIL ini.
Adapun Mr. Ifran Hadi dalam pemaparannya menekankan banyaknya peluang yang dimiliki oleh mereka yang mampu berbahasa Inggris. Menurut pria lulusan Monash University, Australia ini, perubahan yang terjadi sekarang dan yang akan terjadi dimasa depan adalah milik mereka yang paham bahasa Inggris. Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa 25% penduduk dunia menggunakan bahasa Inggris.
Lebih lanjut, beliau juga memberi tips-tips yang akan membantu dalam mempelajari bahasa Inggris. Menurutnya, kunci berbahasa adalah praktek.
“Cuman masalah orang Indonesia itu malas praktek dan kurang konsisten. Itu saya perhatikan dari pengalaman mengajar bahasa Inggris.” Ucap bapak yang telah lama berkecimpung sebagai pegawai pemkot Surabaya ini.
Seminar yang dirangkai dengan mini workshop English for Adab tersebut dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai pada pukul 17.00 WIB dan ditutup oleh Waket 1 STAIL, Ustadz Nur Huda.
“Semoga ini terus berlanjut. Apalagi dengan konsep yang Islami begini, yang menekankan pada dakwah Internasional, insya Allah akan menjadi amal jariyah. Siapa yang menyeru seseorang kepada kebaikan, maka ia akan diberi balasan sebagaimana balasan yang diterima orang yang ia seru jika melakukan kebaikan tersebut.” Tutup ustadz asli Kediri ini./Faruq