Dalam rangka membumikan Al Quran di kalangan umat Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al Hakim (STAIL) Surabaya menyelenggarakan seminar internasional bertajuk “Pengelolaan Lembaga Pendidikan Al Quran dalam Membumikan Al Quran pada Umat Islam” pada hari Selasa, 25 Februari 2025, pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
Webinar yang diadakan melalui platform Zoom ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama STAIL dengan Ikatan Guru Muslim Malaysia (IGMI) yang sebelumnya telah berkunjung ke STAIL pada awal Februari lalu. Selain dosen dan mahasiswa STAIL, event ini juga dihadiri para pengelola lembaga tahfidz al Qur’an, Darul Hijrah yang juga mitra STAIL.
Ketua IGMI, Prof. Dr. Azmil bin Hashim, yang juga merupakan pengarah pendidikan tahfidz di Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia menjadi pembicara utama bersanding dengan Drs. Mohammad Nur Fuad, MA, yang merupakan Dosen Ulumul Qur’an STAI Luqman Al Hakim dan penemu Konsep Al Quran 9 Dimensi.
Dalam sambutanya, Muh. Idris, M.Pd.I, menyampaikan pengelolaan lembaga al Qur’an secara professional menjadi salah satu hal yang penting bagi STAIL. Beliau berharap webinar ini akan menambah wawasan dan tukar pengalaman antara STAIL dan UPSI Malaysia.
Sebagai pembicara pertama, Prof. Dr. Azmil bin Hashim, menyampaikan secara historis bagaimana aktivitas menghafal al Qur’an telah dilakukan sejak zaman nabi dan berhasil membawa Islam pada kejayaannya. “Tetapi, karena penjajahan barat di negara-negara Muslim, sistem pendidikan Islam ini dilemahkan.” Ujarnya. Untuk itu kata beliau, umat Islam perlu menggiatkan kembali gerakan kembali kepada al Qur’an ini agar bisa kembali berjaya.
Adapun pembicara kedua, Drs. Mohamad Nur Fuad, MA, membahas bagaimana seharusnya pengajaran al Qur’an yang komprehensif itu diterapkan dilembaga-lembaga pendidikan al Qur’an. “Mohon maaf, masih banyak lembaga-lembaga al Qur’an yang hanya focus pada bacaan atau hafalan, padahal al Qur’an itu memiliki 9 dimensi yang penting.” Ujarnya. 9 hal tersebut ialah Mengimani, Menyimak, Menirukan/Melafadzkan, Menulis, Memahami, Mengamalkan, Mengajarkan, Mengulang-ulang, dan Memperbaiki kesalahan dan pemahaman terhadap al Qur’an.
“Dengan penerapan 9 aspek inilah umat Islam bisa kembali pada alQur’an dan membangun peradaban.” Tegas pendiri Rumah Qur’an 9 dimensi ini.